Tuesday, November 15, 2011

3years already

Yes.. our marriage now already 3 years.
Still having a punctual period and not late even 1 day
Keep trying!

Thursday, February 10, 2011

Visit again Dr Karel On Feb 2nd 2011

Ohyes


ternyata tanggal 2 kemarin i got my period, dikit banget, but secara ya beliau suruh datang di hari ke 2-3 period, jadilah gue duluan menebeng banana diantar sampe Bunda jumat tanggal 4 Feb,

Dikasih macam2 obat, yang pas di tanya ke apoteker, untuk melancarkan haidnya, eh sejak kapan ya haid saya gak lancar ?


Monday, January 31, 2011

After Hidrotubasi Phase (January 21th)

I already passed the pasca hidrotubasi phase..
ternyata hanya dilakukan usg transvaginal dan melihat telur2 di rahim
dikasih instruksi :
Apabila Mens negatif - maka datang di hari ke 2-3 pas mens
Apabila Mens Positif + maka datang kembali 6 minggu setelah konsul terakhir

Suami hanya di berikan vitamin surbex dan apa gitu lho, i forgot..
Gue only got resep for Folavit 400mg


Let us see what happened next.

Tuesday, January 18, 2011

Next Step - PCT ( post-coital fertility test )

Berhubung next step untuk gue dan Danang adalah PCT, sebelum konsul ke dr Karel, gue coba cari tahu dulu, apa sih PCT.
Dapat artikelnya dari sini :
http://www.sharedjourney.com/test/pct.html

f you are having difficulties becoming pregnant you and your partner may consider seeking fertility treatments. There are a number of different fertility treatments available, ranging from IVF to IUI, but it is important to have proper testing performed before you choose a treatment.

The post-coital test is one of the most commonly performed infertility tests. This fertility test can help to determine the quality of a woman’s cervical mucus and the motility of a man’s sperm. This information can then be used to decide on an appropriate method of fertility treatment.

What is the Post-Coital Test?The post-coital fertility test (PCT) is a procedure used to help determine why a couple is having difficulty becoming pregnant. The test evaluates a woman’s cervical mucus, revealing information about its health and suitability for fertilization. The post-coital test also examines how well a man’s sperm functions in the cervical mucus. The test is performed just before ovulation, when a woman’s cervical mucus is most amenable to fertilization. Samples of the mucus are taken between 2 and 8 hours after intercourse.
Sometimes called the Sims-Huhner test, the post-coital test has been in use since the 1860s. Though its usefulness has been debated as of late, it is still one of the most popular tests used in fertility clinics today.

About Cervical MucusYou may be wondering what all the fuss about cervical mucus is when it comes to getting pregnant. Well, your cervical mucus actually plays an important role in pregnancy.

Throughout your cycle, your cervical mucus changes in consistency, from thick and white, to stretchy and clear. Though it may seem easy to you, it is actually very difficult for sperm to make their way through this cervical mucus, especially at particular times during your cycle. During ovulation, your cervical mucus thins out, becoming stretchy and clear. It is during this time that sperm have the best chance of breaking through your cervical mucus.

By analyzing your cervical mucus during this time, your health care provider can determine how well suited it is to pregnancy. She can also see how well your partner’s sperm are at functioning in the mucus. If something appears to be wrong with the mucus or sperm, your health care provider can then make suggestions as to how to correct this.

Preparing for the Post-Coital Test
preparing for the post-coital test is fairly straightforward. Your health care provider will give you more detailed information about what you need to do before the test, though. In general, couples undergoing PCT will need to:
  • Monitor your basal body temperature (BBT) in order to determine when you are ovulating.
  • Measure your levels of luteinizing hormone (LH) with a urine test. This will also help to determine when you are ovulating.
  • Once you have determined that you are about ovulate, book an appointment for the post-coital test for the following day
  • Have intercourse 2 to 8 hours before your appointment.
  • Do not use lubricant during intercourse, and refrain from douching or tub bathing afterwards.


The Procedure

The post-coital test is actually a pretty simple procedure and is very similar to a pap test. It is done 2 to 8 hours after you have had intercourse.

  • You will be asked to remove your clothes and lay down on an examination table.
  • You will place your legs in the stirrups, exposing your vagina.
  • Your heath care provider will insert a metal or plastic speculum into your vagina. This helps to expose your cervix.
  • A sample of cervical mucus is collected and transferred to a slide for examination.


The Results

Results of your post-coital test should be available within a day or so. Your cervical mucus will be analyzed for its consistency and texture. It will also be examined for evidence of moving sperm.


Normal Test
If your test is normal, this means that your health care provider has not noticed anything out of the ordinary about your cervical mucus. Normal post-coital cervical mucus will contain healthy sperm that is moving forwards, towards the uterus. Your mucus will also be able to stretch at least 2 inches and will dry in a fern-like pattern.

Abnormal Test
Abnormal post-coital test results may indicate why you are having difficulties conceiving. If your mucus cannot be stretched 2 inches, or if it doesn’t dry in a fern-like pattern, it may not be allowing sperm to swim through, preventing conception. An abnormal test may also show clumping of sperm or a large amount of dead sperm.

After the Post-Coital Test
Once the results are in from your post-coital test, you and your partner can use the information to help make an informed decision about further fertility treatments. Normal test results generally indicate that you will be able to conceive naturally – you might just need to keep trying!

Abnormal test results may mean that other treatments will be needed to help you conceive. IVF, IUI, or certain fertility drugs may be a good solution. Speak with your health care provider about these options.

Success Story From Bebi

Siang ini cerah ceria, karena kemarin janji sama orang Bank Niaga mau print buku tabungan, akhirnya gue bertekad baja, siang ini makan di bidakara bareng Banana, the birthday woman.
Kebetulan disana ketemu temen kantor, namanya Bebi.
Bebi udah merit sejak 2008, kayaknya nggak beda jauh sama gue deh meritnya ( agak lupa), dia juga baru tahu dirinya hamil minggu lalu.

Ceritanya nih, dia kan udah beberapa kali ganti dokter, dari prof Marsis sampe dr Karel juga udah pernah di datengin, sampai akhirnya dia di rekomendasikan sama sepupunya.
Dia tadi cerita juga, sama dr Karel sempat di Hydrotubasi juga.
Nama dokternya yang di rekomen adalah dr Oky Sofyan, tindakan yang dilakukan dr Oky ini adalah hydrotubasi (juga) tanggal 30 november yang lalu, sempet di lihat juga, bahwa kondisi telurnya bebi kecil2, sehingga sepertinya tdk memungkinkan untuk di buahi.

Tapi emang ya yang namanya kuasa Tuhan, apa yang terjadi terjadilah, dia setelah itu telat mens, dan baru berani test pack minggu kemarin, alhamdulilah hasilnya positive, dan dia langsunglah periksa ke dokter Oky ini, dan di nyatakan hamil 7 minggu.

Selamat ya Beb, semoga nanti saya cepat menyusul, amin!

ps. maunya gue sih nggak terlalu berharap setelah mendengar 2 success story dari sepupu gue dan bebi ini, karena kan kalo gak jadi malah jadi sedih sendiri huhuhuhuhu....

Monday, January 17, 2011

Hydrotubasi, Jan 14th 2011

Setelah dapat memo dari dr Karel tanggal 5 January yang lalu, sudah di pesen2 sama Zuster untuk datang hari jumat , pukul 16.00 untuk proses Hidro.
Sebenernya nggak langsung di kerjain sih, tapi gue kudu di kasih obat penahan rasa sakit dulu, lalu sekitar 30- 60 menit kemudian, baru deh di lakukan prosesnya.

Jam 16.30 akhirnya gue sampe di RS Bunda, dapat nomor antrian 70.
Sekitar jam 17.15 gue di panggil, duduk di kursi eksekusi ;p dan di kasih obat macam pil, yang di masukan via anus.
Trus dokter Karel ngeresepin 5 macem obat yang harus di minum saat itu juga.

Sekitar jam 6 lewat banyak, Zuster panggil gue untuk masuk ke ruangan, untungnya supporter dah pada dateng semua ( Suami dan sepupu tercintah ).
Ohya pada saat gue masuk ke ruangan, nggak tau apa perasaan gue aja, tapi kayak merasa melayang gitu ( kebetulan emang gue lagi flu dan batuk berat ).

Gue duduk kembali di kursi eksekusi, dan supporter di atas gue ( posisi persis kayak ibu mau melahirkan ).
Pertama sih kerasa banget pas di periksa dalam, trs kayak di masukin selang or sumthing.
rasanya aneh, lalu kerasa kayak kita sesak napas, dan perut mau meletus, sakit banget. Gak tahan akhirnya teriak sakit hehehehe, malu deh
Dokter Karel sejenak menghentikan aksinya dan setelah gue agak diem, baru di lanjutin lagi, dan gue kembali jejeritan setinggi 5 oktaf hihihhihi.

Proses itu sendiri sebenernya nggak lebih dari 10-15 menit, kalo proses yang sakit itu sekitar 3 menit sahaja.
Gue disuruh berbaring sambil relax, dan di USG Transvaginal.
Hasilnya bagus dan tidak di beri resep apapun sama dokter.

Efek setelah hidro di bilang dalam kurun waktu 2-3 hari, akan bleeding seperti saatnya period.
Dan memang bener, hari senin kemarin, gue masih flek pink gitu,semoga hari ini sudah sembuh dan bersih.

Tanggal 21 nanti gue balik lagi ke Bunda, doakan saya!

Dibawah ini merupakan artikel terkait soal hidro :
Sumber : http://www.sammarie.com/index.php/fertilitas/tindakan/hidrotubasi.html

Hidrotubasi adalah pemeriksaan untuk menilai kelancaran (patensi) saluran telur (tuba Falloppii), dengan cara memasukkan cairan (larutan obat) dengan alat hidrotubator melalui vagina, mulut rahim (porsio), saluran leher rahim (kanalis servikalis), rongga rahim (kavum uterus), dan menuju ke saluran telur.

Dasar pemeriksaannya adalah bahwa cairan dapat melewati kedua saluran telur dengan baik bilamana tidak ada sum-batan di saluran telur. Jika terdapat penciutan (spasme) atau sumbatan parsial (sebagian) maka tekanan cairan akan meningkat tetapi masih dapat masuk, sedangkan jika terdapat sumbatan total (oklusi) maka tekanan cairan akan menjadi maksimal (berat) sehingga cairan terhalang masuk dan akan tumpah (membalik kembali).

Lama tindakan
Tindakan hidrotubasi membutuhkan waktu 5-10 menit, dan tidak memerlukan rawat-inap.

Dimana pemeriksaan ini dilakukan?
Di Ruang Tindakan, Klinik SamMarie, jalan Wijaya I No. 45, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170.

Aturan persiapan untuk pasien:

  1. Hidrotubasi dilakukan pada hari ke 9-10 siklus haid (pada siklus normal + 28 hari) dan tidak sedang haid.
  2. Pasien tidak perlu puasa sanggama (abstinensi).
  3. Pasien tidak dalam keadaan demam tinggi, atau sakit berbahaya di alat kelamin (misal infeksi atau perdarahan vagina)
  4. Pasien diharuskan puasa sekurang-kurangnya 6 jam sebelum tindakan.
  5. Pasien harus mengosongkan kandung kemih sebelum tindakan.
  6. Untuk menghindari kecemasan, biasanya sebelum dilakukan tindakan pasien diberikan obat penenang, dan setelah tindakan diberikan obat pereda nyeri.
  7. Setelah tindakan dan bilamana telah sadar dari pengaruh obat penenang, pasien boleh pulang.
  8. Pasien mungkin akan mengalami kram ringan satu jam setelah tindakan (setelah khasiat obat penenang hilang).



Sunday, January 16, 2011

dr Karel Maanary, First and Second Consultation

Finally, setelah setahun mencoba untuk hamil secara alami, dan belum sukses juga, akhirnya December 2010 kemarin, " dipaksa" sama sepupu gue yang sukses hamil setelah di hidrotubasi.
Tadinya gue kekeuh banget, HSG = Hidrotubasi.
Eh ternyata dari pengertiannya aja dah jauh berbeza.

Jadi awal 2010 itu akhirnya memberanikan diri, mendaftarkan sebagai pasien dr Karel Maanary, dokter kondang yang berhasil membuat temen sekantor yg sulit punya anak, lsg punya anak kembar ( Cowok dan cewek, lutuna! ), trus beliau juga yang berhasil membuat tetangga di rumah nyokap hamil padahal sebelumnya dia susah banget punya anak.

Jadwal beliau di RS Bunda adalah senin, rabu jumat jam 5 - 7.30 PM

Berhubung ketakutan sendiri dengan biaya, tadinya mau konsul di RS Abdi waluyo karena denger2 dari beberapa forum, disana biaya berobatnya lebih murah, asalkan ya... catet nih
kalo mau konsul di abdi waluyo, pasien harus antri nomor dulu jam 6 pagi.. dan kembali ke RS sore harinya untuk ketemu dr Karel.
Kendala itulah yang akhirnya bikin gue dan DJ mikir2 lagi, mau ngirit tapi repot dan melelahkan atau mau cepet tapi mahal?
Yah berhubung kita berdua orang sibuk, dan gue gak bisa ngebayangin kalo harus pagi2 subuh berangkat demi nomor, dan malem harus ke RS lagi buat periksa, akhirnya rabu gue janjian dtg ke RS Bunda menteng, berbekal peta dari Lonte ( temen kantor ).

Jam 5.45 tiba di bunda, pendaftaran dulu by phone ( pas siang ), dapet nomor 70, langsung di suruh ke atas ketemu suster untuk di validasi, eh maksudnya di timbang dan di tensi.
Berhubung udah jam 6 liwat, dan udah di pesen2 sama semua suster, kalo harus sabar menunggu, jadi DJ gue suruh turun kebawah untuk cari makanan.
Pas suster keluar dari kamar periksa dr Karel, gue beranjak bangkit dari duduk dan mau tanya, gue kebagian nomor berapa, eh tau2 nama gue yng di panggil.

pada konsul yang pertama ini, gue kasih tau history kesehatan gue, dan hasil pemeriksaan oleh Prof Marsis sebelumnya.
Gue dan DJ di kasih obat minum sebanyak 3 resep, pun ada resep yg khusus buat DJ dan di ulang sampe 6x.
Setelah itu DJ di kasih rujukan ke Abdi waluyo, ketemu dokter Titiek buat AS ( analisa Sperma) lagi.

Konsul ke dua jatuh pada hari ke3 mens, yaitu tanggal 5 January yang lalu, gue dan DJ kembali di kasih resep. Hasil AS DJ ternyata bagus kok, normal saja.
dr Karel advise untuk melakukan Hidrotubasi tanggal 14 January ini.